Jika Buah Hati

tak Kunjung Hadir

UNSPLASH

Sebagian pasutri mengalami kendala sulit hamil atau infertilitas.

Kebahagiaan sedang menyelimuti pasangan Anisa Rahma, anggota grup Cherrybelle generasi pertama, dan penyanyi Anandito Dwis. Setelah hampir empat tahun menikah, akhirnya mereka  mengumumkan kehamilan bayi kembar setelah menjalani proses IVF atau bayi tabung.

 

Rupanya, untuk mendapatkan buah hati, keduanya telah melakukan beragam cara. “Kita sudah melakukan dua kali bayi tabung, sudah melakukan empat kali transfer embrio. Sudah berbagai macam hal kita lakukan dari tradisional, akupuntur, herbal sampai akhirnya ketahuan pengecekan HSG di sembilan bulan pernikahan itu sudah disuruhnya langsung bayi tabung,” ucap Anisa dan Dito dalam sebuah ajang yang berlangsung pada pertengahan Mei lalu.

 

Perjuangan yang tak mudah membuat mereka sempat patah semangat, namun akhirnya bangkit lagi. Jarak program bayi tabung pertama dan kedua memakan waktu. Mereka sengaja beristirahat karena lelah akan kegagalan. Setelah setahun menguatkan hati, mereka kembali berusaha untuk mendapatkan momongan.

 

Menurut Dito, suami dan istri harus berjuang bersama, saling mendukung dan menyemangati satu sama lain. “Nggak cuma dari bahasa saja tapi juga dari tindakan kita sebagai suami juga turut menemani istri bersama-sama datang ke rumah sakit konsul, kontrol, beli obat. Jadi bukan cuma salah satu saja. Karena kan memang memiliki buah hati itu keinginan bersama,” ungkap Dito.

 

Anisa menambahkan, bila ada perasaan yang tak enak atau rasa sedih, mereka selalu mengungkapkan ke pasangan masing-masing sehingga bisa saling memberikan semangat dan mengusir stres. Keduanya berpesan kepada calon orangtua yang mendambakan buah hati untuk tidak patah semangat karena setiap orang punya waktu masing-masing. "Harus ikhlas menerima ketentuan Allah tapi jangan lupa iringkan dengan ikhtiar dan selalu berdoa. Semoga penantian kalian juga berakhir bahagia," kata Anisa dan Dito.

Freepik

Di antara banyaknya pasangan suami istri (pasutri) yang mengharapkan memiliki buah hati, ada yang terpaksa harus menghadapi kendala. Sebagian pasutri mengalami tantangan dengan adanya gangguan sulit hamil atau infertilitas.

 

Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr Yassin Bintang, SpOG-KFER MSc mengatakan, pertama-tama yang harus diketahui adalah mengenali masalah pada suami atau istri bahkan keduanya. Penting mewaspadai penyebab-penyebab sulit hamil. “Ada 10-15 persen infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, menyebabkan suami istri sehat tapi kok masih sulit hamil,” kata dr Yassin dalam acara bersama Orami.

 

Karena itu, penting bagi pasutri menjalani pemeriksaan lengkap dan menyeluruh. Karena saat semua hasilnya normal saja, tetap bisa terdapat masalah. Teknologi yang ada saat ini mungkin belum mampu melihat penyebab yang tidak dapat dijelaskan itu, tetapi 20-30 tahun ke depan boleh jadi sudah lebih canggih.

 

Selain itu, harus dipahami pula kapan pasutri dikatakan sulit hamil atau mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas. Misalnya, pasutri telah berusaha melakukan hubungan seksual teratur dua sampai empat kali per pekan, tidak menggunakan kontrasepsi apa pun. Kemudian saat menunggu setahun belum juga hamil, maka kemungkinan mengalami gangguan infertilitas.

 

Akan tetapi jangan khawatir, karena setahun belum cukup dibilang sulit, kecuali ada kondisi tertentu yang perlu ditangani lebih cepat. Biasanya jika tidak ada masalah, kehamilan alami dapat terjadi dalam setahun sampai dua tahun pernikahan setelah diupayakan.

Bila ada perasaan yang tak enak atau rasa sedih, mereka selalu mengungkapkan ke pasangan masing-masing sehingga bisa saling memberikan semangat dan mengusir stres.

Tetapi ada kondisi tertentu yang diharapkan bisa datang ke dokter lebih cepat, tidak perlu menunggu setahun. Misalnya, sudah usia 30 tahun ke atas, dalam kurun 3-6 bulan bisa langsung datang saja ke dokter.

 

Kemudian jika istri punya gangguan haid dari muda, menstruasi tidak teratur, pendarahan tidak jelas, kista, maka jelas jangan tunggu berlama-lama untuk ke dokter. Bagi pasangan yang sudah pernah punya anak pun, tetap ada potensi gangguan kesuburan.

 

Gangguan sel telur juga suatu kondisi yang perlu segera ditangani. Perlu dipahami bahwa penyebab sulit hamil tidak hanya dari istri. Hal yang justru perlu dipikirkan suami adalah dirinya punya masalah atau tidak. Kemudian penanganannya harus disesuaikan. Intinya, untuk menuju kehamilan adalah proses yang dilakukan berjalan, beriringan, bersama oleh pasutri.

 

Perlu dilihat faktor gaya hidup lain, seperti apakah pekerjaan, kebiasaan atau hobi yang dilakukan dapat meningkatkan penyebab sulit hamil.

 

Contohnya, terpapar suhu panas terus menerus, penggunaan celana ketat, hobi naik motor besar, bersepeda jarak jauh lebih dari lima jam per pekan. Hal tersebut berkaitan dengan gangguan sperma. Beberapa pekerja di radiologi, pegawai yang terpapar zat kimia, serta bekerja shift malam juga perlu waspada karena dapat meningkatkan risiko sulit hamil.

 

Menurut Yassin, mereka harus menggunakan perangkat yang aman saat bekerja. ‘’Perlu mengurangi paparan suhu terlalu panas maupun zat kimia serta mempertimbangkan program hamil dengan berkonsultasi ke dokter,’’ ujarnya.

 

Kesehatan reproduksi merupakan hal penting dan perlu dirawat serta dijaga sejak sebelum menikah. ‘’Artinya, sedari dini, sudah harus menjaga dan mendidik anak-anak agar menyadari kesehatan reproduksi,’’ kata Yassin.

amr-taha/unsplash

Program hamil (promil) bisa diartikan sebagai suatu rangkaian atau langkah kegiatan aktivitas yang dapat dilakukan pasangan agar segera mendapatkan kehamilan. Promil setiap orang berbeda bergantung kondisi. Secara umum kondisi tersebut bisa dibagi antara pada pasangan yang tidak mengalami masalah gangguan kesuburan dan yang punya gangguan.

 

Paling gampang adalah mencatat siklus haid, pola haid dan perihal reproduksi lainnya untuk diperiksakan ke dokter. Diharapkan bahwa 85 persen pasutri bisa hamil secara alami dalam satu sampai dua tahun pernikahan. Sisanya, 15 persen perlu menjadi perhatian.

 

Pasutri pun disarankan untuk berhubungan intim dua sampai empat kali per pekan. Mengapa? Ini karena diperlukan sperma yang matang untuk membuahi sel telur. Sebelum dilepaskan, sperma harus melalui pematangan 48-72 jam. Tetapi bagi yang menjalani hubungan jarak jauh misalnya, solusinya bisa disesuaikan saat berkonsultasi.

marc a sporys/unsplash

Program hamil lain yang diupayakan sesuai kondisi termasuk bayi tabung (IVF). Langkah itulah yang dilakukan oleh pasangan Anisa Rahma dan Anandito Dwis.

 

Anisa dan Dito menjalani program hamil di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (PFBI). Dijelaskan bahwa kondisi yang dialami Anisa saat dilakukan pemeriksaan adalah kualitas embrio yang rendah, kedua saluran tuba non paten juga polip rahim.

 

"Proses perbaikan kualitas sel telur dan sperma membutuhkan waktu kurang lebih setidak-tidaknya tiga bulan sebelum kemudian kita mulai proses stimulasi IVF-nya. Kita coba untuk tranfer embrio dengan natural cycle dan syukurlah dengan prosesnya selesai ini membuahkan kehamilan," jelas dr Beeleonie, BMedSc, Sp.OG - KFER yang mendampingi Anisa.

Proses perbaikan kualitas sel telur dan sperma membutuhkan waktu kurang lebih setidak-tidaknya tiga bulan sebelum kemudian kita mulai proses stimulasi IVF-nya.

Di sisi lain, Anandito didampingi oleh dr Androniko Setiawan, Sp.And yang menjelaskan hasil dari pemeriksaan sperma memiliki variasi cukup ekstrem dan terdapat kualitas yang kurang pada awal pemeriksaan.

 

Androniko mengatakan, selama dua hingga tiga bulan Anandito menjalani langkah-langkah seperti perbaikan gaya hidup dengan mengatur olahraga dengan durasi dan intensitas baik serta asupan yang berkecukupan.

 

"Disertai dengan adanya riwayat IVF dan dua kali embrio transfer yang belum berhasil menjadi tantangan lebih lanjut bagi tim embriologi dalam seleksi lebih lanjut embrio yang akan ditransfer,” tambah Androniko.

Perhatikan Gaya Hidup

Kehamilan adalah sebuah proses alamiah, namun bisa diupayakan dari pola hidup. Bagi yang mengalami masalah kesehatan tertentu, maka bisa diberikan terapi atau penanganan sesuai kondisinya.

 

Pasangan suami istri harus mempersiapkan diri karena hasil pembuahan embrio harus datang dari sel telur maupun sperma yang sehat. Sel telur dan sperma sehat tentunya datang dari tubuh yang sehat. Penting menjauhi berbagai gaya hidup yang dapat merusak, seperti halnya merokok maupun vape (rokok elektrik), memperhatikan kondisi berat badan, dan lainnya. Misalnya, tubuh tergolong obesitas atau kurus, konsumsi gizi seimbang, serta pola kerja yang sehat.

 

Berikut tip sehat dari Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr Yassin Bintang, SpOG-KFER MSc.

1. Atur gaya hidup sehat.

Apabila seseorang mengalami obesitas, misalnya, memang hanya perlu merencanakan diet, hidup sehat, berolahraga. Saat ini sudah banyak kegiatan maupun informasi yang bisa diakses baik daring maupun luring. “Tergantung mau atau tidak menyediakan waktu,” kata dr Yassin.

2. Pola makan seimbang.

Proses pembentukan sel telur dan sperma yang sehat sangat dipengaruhi hormonal dan metabolik. Gizi seimbang menjadi sangat penting dalam proses kehamilan. Kehamilan sangat dipengaruhi berbagai mikronutrien atau berbagai vitamin dan mineral.

Sering kali wanita hamil diberi vitamin khususnya asam folat oleh dokter guna mendukung pematangan sel telur. Zat bermanfaat lainnya bisa didapatkan dari sayur dan buah. Jadi, sangat penting mengonsumsi berbagai macam sayur dan buah secara bervariasi dan dibiasakan sehingga asupan mikronutrien terpenuhi.

3. Waspada polusi.

Jangan lupa hindari gaya hidup merusak, seperti merokok, terpapar polusi, dan sumber radikal bebas. Paparan radikal bebas bisa membuat sel menjadi tua sehingga mengganggu regenerasi sel. Saat ini kita terbantu dengan penggunaan masker agar hanya partikel kecil yang kemungkinan besar terhirup oleh hidung.

4. Jaga kesehatan mental.

Kesehatan mental juga menjadi hal sangat penting dalam upaya mendapatkan kehamilan. Tentunya selain sehat jasmani, anak yang lahir diharapkan punya mental yang sehat. Maka dari itu, orang tua, khususnya seorang ibu harus menjaga kesehatan mental untuk melahirkan anak yang juga sehat secara jasmani maupun mentalnya. Suami istri sama-sama punya peran, jadi penting untuk sama-sama saling memaafkan.

5. Ikuti sumber valid.

Ikuti informasi yang benar dan legitimasinya baik. Dengarkan atau baca informasi dari sumber atau ahli yang validitasnya sudah tidak diragukan. Upaya program hamil bisa berbeda bagi setiap orang, bergantung kondisi masing-masing. Namun, informasi yang valid, biasanya akan sama dari tahun ke tahun, kecuali ada penelitian terbaru yang kemudian bisa dikoreksi. Jadi, pasutri harus mampu membedakan mana informasi benar dan palsu sehingga tidak membuang waktu lebih lama menuju proses kehamilan.

top

Lakukan Program Hamil